Bungursari – Pemerintah Kota Tasikmalaya meluruskan
informasi adanya dua warga Kota Tasikmalaya meninggal dunia akibat demam
berdarah dengue (DBD). Mengingat, dari hasil pengecekan laboratorium, keduanya
diragukan meninggal lantaran penyakit tersebut.
“Ada dua warga meninggal itu dikira DBD, dari hasil lab-nya
tidak mendukung. Mungkin kemarin ada yang menyampaikan 53 kasus dengan dua
orang meninggal, padahal diragukan meninggalnya disebabkan DBD atau indikasi
lain,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr H Cecep Z Kholis kepada
Radar, Kamis (31/1) di bale kota.
Menurutnya, sejauh ini kasus DBD di Kota Tasikmalaya belum
menelan korban jiwa. Dari 51 kasus yang tersebar di seluruh wilayah Kota
Tasikmalaya, hanya mengalami peningkatan saja. Seperti tren di Provinsi Jawa
Barat awal tahun ini.
“Memang sedang menanjak trennya, tetapi belum sampai
kejadian luar biasa (KLB). Sampai tadi pagi, terdapat 51 kasus,” terangnya.
Dari jumlah tersebut, kata Cecep, jumlah kasus didominasi
warga Kecamatan Kawalu disusul Mangkubumi dan wilayah perkotaan Cipedes dan
Tawang.
|
Ilustrasi: pixabay |
Jumlah warga Kota Tasikmalaya yang terjangkit DBD sampai 51,
kata Cecep, karena saat ini musim penghujan dan rentan terjadi genangan air.
“Paling menonjol itu di Kawalu, kami sudah perintahkan puskesmas untuk terjun
di masyarakat, untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah.
Sebab, saat ini metode tersebut paling ampuh,” jelas Cecep.
Bagaimana dengan metode pengasapan atau fogging? Kini,
metode pengasapan, kata Cecep sudah tidak efektif, karena nyamuk pembawa virus
dengue sudah kebal menghadapi obat asap tersebut. Pihaknya sudah menyediakan
obat generasi baru untuk pemberantasan nyamuk, namun tidak bisa sembarangan
digunakan. “Ada obat baru yang kami siapkan, namun terpilih fokus yang urgen
dan banyak warga terdampaknya yang harus diprioritaskan. Di samping kami
galakan puskesmas dan tenaga medis untuk PSN di wilayah,” papar dia
menjelaskan.
Cecep mengimbau warga Kota Tasikmalaya untuk menjaga
kebersihan serta peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar.
“Kalau ada genangan air ditutup, biar nyamuk enggak bisa
berkembang biak. Sampah juga lebih baik dikubur jangan sampai ada genangan
air,” ujarnya mengimbau. (igi)
Source:
Radar Tasikmalaya, Jum’at 1 Februari 2019 (29 Jumadil Awal
1440H) hal: 1 dan 11
Title : Nyamuk Kebal Asap, DBD Meningkat
Description : Bungursari – Pemerintah Kota Tasikmalaya meluruskan informasi adanya dua warga Kota Tasikmalaya meninggal dunia akibat demam berdarah deng...