Batu Sapphire (safir) dapat dianggap sebagai saudara muda mirah dan segolongan dengan batu-batu Corudum (Korund) serta kerasnya pun sama, yaitu menurut skala Mohs 9. Dalam bahasa Yunani (Griek) batu ini dinamakan zaffiros, dalam bahasa Latin sapphirus, bahasa Ibrani (Yahudi) sapphir dan dalam bahasa Persia disebut Yakut-i-asrak.
Cahayanya agak kurang dibanding dengan mirah ruby, tetapi batu mulia ini sangat disukai karena warnanya yang biru langit tak berawan dalam cahaya terang benderang atau semacam biru bunga gandum. Orang berani membayar dengan harga tinggi untuk jenis batu itu, lebih -lebih bila batu itu sangat terang dan terdapat emas berjari enam. Inilah batu safir tulen. Safir birma, safir kasmir, dan safir bludjistan yang termashur sangat digemari orang. Batu safir sering kali dihubungkan dengan hal-hal yang suci atau keramat.
Bangsa Persia percaya bahwa dunia ini ditunjang sebuah pilar yang dibuat dari batu safir, sehinggaa langit menjadi biru warnanya karena kena pantulan cahaya batu tersebut. Tentu saja anggapan ini berlawanan dengan ilmu pengetahuan tentang langit dan bumi, namun kepercayaan yang sederhana itu meyakinkan orang-orang kuno untuk lebih mempercayai keindahan dunia atas karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh karena itu, warna safir tidak boleh terlampau biru. Safir semacam yang birunya berlebih-lebihan disebut over blue dan jika warnanya terlampau muda dinamakan under blue. Safir over blue atau under blue berkurang harganya. Safir yang baik harus berwarna biru langit atau biru bunga gandum.
Jika safir biru dipanaskan dapat luntur warnanya dan akhirnya menjadi putih dan safir putih ini disebut leuko saffer. Juga kalau batu safir biru ini disoroti (jadi bukan cahaya matahari) warnanya bisa tetap, tetapi adakalanya berubah agak lebih gelap atau kadang-kadang jadi ungu, sehingga disebut purple sapphire. Juga ada Safir yang hijau dan kuning, meskipun jarang didapat dan harganya pun tinggi.
Bahkan ada yang mengatakan, ketika Nabi Musa turun dari Gunung Sinai, wajahnya sedemikian bercahaya, sehingga orang-orang Yahudi menjadi silau melihatnya. Cahaya yang berkilau-kilauan itu katanya adalah cahaya batu-batu safir, bahkan 10 Perintah Tuhan mula-mula digoreskan di atas batu safir yang lebar.
Pada zaman dahulu batu safir ini digolongkan menjadi dua golongan, yaitu safir pria dan safir wanita. Batu safir yang biru tulen disebut safir pria dan yang agak muda warna birunya safir wanita. Pengaruh batu safir sedemikian besarnya, sehingga orang percaya batu ini dapat dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit demam. Kalau ditumbuk menjadi bubuk dan dibuat pil dapat digunakan untuk mengeluarkan debu, binatang, serangga, dan lain-lain dari mata. Bubuk batu safir jika dicampur ke dalam susu dapat menghalau racun, macam-acam penyakit, dan histeria. Mata dapat terpelihara jika orang sering memandang batu safir.
|
Batu Safir Kristal dari Sri Lanka, Warnanya biru benhur istimewa |
Sebagian orang mempercayai bahwa batu safir memberi pengaruh kepada pemakainya untuk disukai oleh siapapun, menenangkan amarah musuh, melenyapkan pengaruh sihir (tenung), dan menjauhkan diri dari bahaya hukuman penjara. Batu safir pun mempengaruhi orang untuk berbicara dan berpikir lurus.
Pada zaman dahulu batu safir dianggap keramat dan dipersembahkan kepada Dewa Apollo. Dewa Apollo adalah Dewa Matahari bangsa Yunani dan Romawi.
Selain ada batu Safir yang biru, juga ada yang berwarna pinang masak semu kuning coklat dan diberi nama safir padpa radsja. Ada pula safir yang berwarna hijau zamrud kuning muda, kuning tua, biru hijau yang dinamakan batu nilam.
Batu nilam rasanya dingin dan di Indonesia banyak disukai yang mirip dengan batu nilam adalah batu kulam. Batu ini tidak seindah batu nilam, tetapi amat dihargai oleh penghimpun batu-batu mulia karena jarang terdapat.
Safir terdapat di negara-negara, seperti: India dan Pakistan, Birma, Siam, Vietnam, Australia, Pegunungan Ural (Rusia). Safir yang termashur, yaitu safir biru berbintang dari India (560 karat), dan Midnight Star yang berwarna lembayung (violet) 118 karat.
Khasiat safir biru bagi yang mempercayainya, yaitu:
1.Pembawa bahagia dalam perdagangan dan asmara
2.Mempertinggi gaya, memberi kesehatan, dan kepuasan jiwa
3.Memberikan ketentraman hidup
4.Melindungi diri dari kejahatan
5.Menolak racun, penyakit menular, penyakit kulit, dan melindungi mata dari perusakan sakit cacar
6.Menuntun orang menjadi mempunyai penglihatan ajaib
7.Cahaya akan hilang, bila sipemakai berbuat hal tidak senonoh atau cabul
Sumber: Pouw Kioe An/ Han Sam Kay. Rahasia Batu Permata.Mandira.Semarang 1994