Aspirasi Media-Yogyakarta(Senin 20 Februari 2012)
1.Batu-batu Mulia Asli
K.E. Kinge mengelompokkan batu permata yang dijadikan perhiasan dalam lima kelas. Klasifikasi batu mulia di atas terdapat di dalam buku Handboek der Edelsteenkunde (terbitan 1860) seperti yang tersebut di bawah ini
1.1.Batu permata Kelas I, Nilai Keras antara 8 sampai dengan 10
1.Intan
2.Mirah (Ruby/ Robijin/ Korund), Safir
3.Khrisoberil (Chrysoberyl)
4.Spinel
1.2.Batu Permata Kelas II, Nilai Keras antara 7 sampai denang 8
1.Sirkon (Zircon)
2.Beril (Beryl/ aquamarin/ smaragd)
3.Topas
4.Turmalin (Turmalijn)
5.Granat
6.Opal Mulia
1.3.Batu Permata Kelas III
Batu permata kelas ini tergolong jenis batu mulia dan batu mulia tanggung, nilai kerasnya kira-kira 7, sebagian besar terdiri atas asem kesik (kiezelzuur), kecuali pirus (turkois).
1.Kordirit
2.Vesuvian
3.Khrisolit (Chrysoliet)
4.Asinit (Axieniet)
5.Sianit (Cyaniet)
6.Staurolit (Saturoliet)
7. Andalusit (Andalusiet)
8.Khiastolit (chiastoliet)
9.Pistasit (pistaziet)
10.Pirus (Turkois)
2.Batu-batu Mulia Tanggung (Halfedelstenen)
2.1.Batu Kelas IV, Nilai Keras antara 4 sampai dengan 7
1.Sejenis kwarsa misalnya, kristal, kristal gunung, kecubung kasihan (amatis), jenis calcedoon, misalnya agaat, karneool, heliotroop, jaspis, sejenis opal biasa (bukan opal mulia).
2.Adular, Amazonestin (amazonesteen, veldspaath)
3.Labradorsteen
4.Obsidiaan
5.Lazuursteen
6.Hauyin
7.Hiperstin (hypersteen)
8.Diopsiet
9.Vloeispaath
2.1.Batu Kelas V
Batu kelas nilai lima kerasnya dan kadar berat jenisnya (scoortelijk ewicht) sangat berbeda-beda. Warnanya gelap (kusam) dan kebanyakan agak keruh, tidak tembus cahaya, batunya sedikit mengkilap, dan harganya pun amat murah bila dibandingkan dengan harga batu mulia.
Dalam kelas ini termasuk batu marmer (pualam), batu lahar, dan manganspaath, dan lain-lainnya. Batu kelas lima ini tidak tergolong batu mulia.
3.Batu Permata Sintetis dan Batu Imitasi
Susunan ilmiah dari intan sudah diketahui, yakni dari zat arang atau kolstof. Lalu orang berusaha menyulap kolstof menjadi intan dengan bermacam-macam cara. Akhirnya Moissan Hannay dan Noble berhasil membuat intan dalam ukuran kecil. Bukti-bukti ini mula-mula tak dapat dibantah. Akan tetapi, pada waktu sekarang dengan pesatnya ilmu pengetahuan dalam bidang kimia, optik modern, dan sinar X, hasil tersebut tidak sesuai lagi. Lebih-lebih lagi, semua percobaan yang dilakukan pada waktu itu untuk menciptakan intan tidak berhasil. Jadi, hingga saat ini belum ada suatu pendapat bahwa intan dapat dibuat dalam laboratorium.
Namun, batu-batu permata lain misalnya mirah, safir (saffier), dan lain-lain dengan susunan kimia tertentu dapat dibuat mirip dengan aslinya. Batu yang memenuhi syarat susunan kimianya disebut batu permata sintetis karena baik keras, berat jenis, dan lain-lainnya serupa dengan yang dihasilkan oleh alam. Orang dapat membedakan batu permata sintetis dengan batu permata asli hanya dengan mikroskop.
Selain ada batu-batu permata sintetis (kunsmatige edelstenen), ada lagi semacam batu-batu permata tiruan yang dinamakan batu-batu permata imitasi. Batu-batu ini tidak mengandung susunan ilmiah seperti tampak pada batu-batu sintetis, melainkan dikerjakan pertama kali oleh pekerja-pekerja gelas (beling) di Mesir kuno. Bahannya terbuat dari gelas.
Batu-batu imitasi ini sangat berbeda dengan batu-batu sintetis. Batu-batu sintetis mempunyai sifat fisik dan kimia yang sama dengan batu yang asli. Tetapi batu-bata imitasi tidak, yang mirip hanya warnanya saja.
Gelas ialah suatu bahan keras yang dihasilkan oleh peleburan acidic oxide dengan beling. Tetapi acap kali dengan suatu oxida biasa pada suhu-suhu tinggi. Selanjutnya didinginkan dengan perlahan-lahan untuk mencegah formasi kristal-kristal yang mungkin dapat dilihat.
Ada dua jenis kaca (gelas) yang biasanya digunakan untuk permata imitasi, yaitu:
1.Gelas crown, biasanya jendela atau botol
2.Gelas flinta atau llodglas.
Loodglas ini sering juga dinamakan bahan strass, diangkat dari nama orang yang pertama-tama mempergunakan bahan ini, yaitu Josef Strasser.
Batu-batu imitasi sangat murah jika dibandingkan dengan harga batu permata sintetis. Lebih-lebih dengan batu yang asli. Peniruan intan (berlian), zamrud, dan mirah asli dapat dibuat dengan cara dublet.
Saat ini ada orang yang membuat batu mulia palsu dengan dilapis (double). Setelah diikat rapi, tampak bagus seperti gambar diatas. Dilihat dari atas dan samping tidak bisa terlihat sambungannya (lemnya). Banyak orang tertipu dengan cara ini, disengaja atau tidak hanya Tuhan yang mengetahuinya.
Gbr A
Bagian atas adalah yang asli
Bagian tengah adalah lem perekat kaca atau lem yang berwarna gambar A, lem tersebut ditandai dengan garis hitam tebal. Bagian bawah adalah beling atau kaca, zircon atau bahan batu asli baik yang berwarna atau tidak. Dengan demikian, terciptalah berlian sintetis.
Gbr B
Tidak hanya berlian. Tetapi juga untuk segala macam batu mulia sintetis. Keaslian berlian dapat juga diperiksa dengan meneropong suatu titik hitam di atas kertas putih melalui berlian itu pada jarak tiga sentimeter. Bila batu itu asli, titik hitam diatas kertas akan tampak jelas, tetapi bila tampak sebagai lingkaran titik-titik, maka berlian itu palsu. Lihat gambar di bawah ini.
Perbedaan terpenting antara batu sintetis dan batu mulia asli adalah bahwa pada batu sintetis orang tidak dapat menciptakan kehidupan dan kejiwaan, seperti yang dimiliki oleh batu asli. Dengan sendirinya, khasiat yang dipercayai pada batu asli tidak ada pada batu sintetis. Perasaan hidup dan berjiwa tidak seorang pun dapat menciptakan dalam batu sintetis.
Bagi orang yang kurang memahami batu permata mulia, memang sulit membedakan tiga jenis batu permata itu, yaitu asli, sintetis, dan imitasi. Sebaiknya jika kita masih ragu-ragu, dapat menghubungi ahli emas intan (jauhari) yang dapat dipercaya untuk menilai jenis batu-batu permata itu.
4.Rahasia Urat-urat Batu Mulia
Untuk menilai asli atau tidaknya batu-batu mulia, orang harus memperhatikan urat-urat batu dengan kaca pembesar atau mikroskop.
Bulatan no 1 dan 2 zamrud columbia, no. 3 Zamrud Rusia no. 4 Zamrud India yang asli
Bulatan no. 5 sampai no 8 sintetis semua
Bulatan no 1 Mirah Siram, no 2 Mirah Birma, no 3 Safir Birma dan no 4 Safir Ceylon yang asli
Bulatan no 5 sampai nomor 8 semua sintetis
Menurut ahli permata dari pelbagai macam intan imitasi itu yang dianggap paling gawat ialah jevaliet. Batu ini demikian sempurnanya sehingga tampaknya sama benar dengan intan asli. Untuk jenis batu yang demikian, pemeriksaan sering tidak cukup dengan menggunakan kaca pembesar saja seperti yang lazim dimiliki oleh toko perhiasan.
Sumber: Pouw Kioe An/ Han Sam Kay. Rahasia Batu Permata.Mandira.Semarang 1994.