Beberapa waktu yang lalu masih teringat beberapa hasil obrolan yang di dapat dengan beberapa teman. Awalnya sih ngobrol kesana-kemari, senda gurau, hingga akhirnya mengerucut pada masalah persoalan hidup. Hidup di dunia ini berpariasi, berpariasai juga cara mengelola dan menjalankannya.
Nah ada catatan kecil sewaktu terjadi obrolan dengan beberapa sahabat, yang dicatat menurut saya sendiri ini penting buat membangun diri sebelum membangun yang lainnya. Obrolan yang diawali dari keluhan seorang sahabat, yang mengeluhkan tentang perubahan hidup yang lebih baik.
Salah seorang teman saya menuturkan, untuk merubah diri lebih baik ubahlah dari hal-hal kecil dulu, misal di ubah dari kebiasaan kita. Baik dalam pikiran maupun perbuatan. Walau emang dalam pelaksanaan tidak segampang dengan yang diomongkan, itu tergantung dari masing-masing orang dari tingkat pengetahuan serta cara menempuh untuk mencapai pada perubahan hidup yang lebih baik. Salah satu contoh sederhana kebiasaan seseorang misal sering main ataupun keluyuran. Ubah secara perlahan, keluyuran juga boleh tapi mesti ada sesuatu tujuan yang jelas, dari tujuan itu mesti mendapatkan hasil. Hasilnya entah uang ataupun pengetahuan.
Seandainya seseorang mengatakan berbuat baik itu sulit ketimbang berbuat jahat. Nah inilah yang sampai sekarang masih teringat, mungkin bagi sebagian orang memang sulit tapi sebagian orang merasa mudah, hal ini disebabkan bisa itu karena biasa, kalau dibiasakan maka sesulit apapun itu akan terasa mudah. Apalagi kalau di dukung oleh berbagai pihak, bisa keluarga, ataupun sahabat-sahabat disekitar kita.
Terkadang ketika kita baik, eh malah balasannya menyakitkan. Ini tentunya juga terjadi dan dialami oleh beberapa orang. Ini memang kerap terjadi dan menimpa siapapun. Kenapa hal ini terjadi, ini merupakan gambaran hidup, apakah ketika kita berperilaku baik ingin mendapatkan pujian ataukah sebaliknya? Walaupun kebaikan yang diberikan oleh seseorang terkadang balasannya menyakitkan, ini akan menjadikan seseorang lebih arif dan bijak cara memperlakukan diri dan orang lain. Tentunya jangan berharap untuk mendapatkan pujian ataupun nilai plus dari manusia, yang menilai biarlah Tuhan yang selalu membimbing dan menuntun kita pada jalan-Nya bagi mereka yang beriman. Toh kebaikan kita akan selalu ada dan diingat walaupun orang yang pernah kita perlakukan secara baik malah membalasnya dengan kejahatan, nanti juga lambat laun orang tersebut akan berpikir secara sendiri untuk berinstropeksi diri.
Berbuatlah baiklah atas nama Tuhan, maka kebaikan akan berlimpah pada diri kita. Kebaikan pula yang akan melindungi diri kita dari kejahatan makhluk-makhluk-Nya serta di jauhkan dari sifat kemunafikan diri. Ambil langkah secara bijak, dan beripikirlah secara jernih menuju pikiran positif. Supaya diri kita terjaga dari aniaya yang ditimbulkan dari dalam diri. Perbaiki diri yang dimulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil kita melalui pikiran, perasaan dan perbuatan.
Mungkin segini dulu catatan harianku, lainkali di sambung lagi. Buat sobat ada yang mau menambahkan atau sharing pengalaman, silahkan isi komentar dibawah ini. Apapun itu komentarnya, segala sesuatu kembali ke masing-masing individu.
Title : Mengelola Diri Pribadi Sebelum Orang Lain
Description : Ilustrasi. Foto: Laskar Jurnalis Merapi Beberapa waktu yang lalu masih teringat beberapa hasil obrolan yang di dapat dengan beberapa tema...