Bismillaahirrahmaanirrahiim
Aku panjatkan puji dan syukur keharibaan Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya, aku bisa memposting tulisan yang sederhana ini, semoga tulisan ini banyak memberikan manfaat untuk sahabat semuanya khususnya bagi admin sendiri.
Kita sadar bahwa dalam kehidupan manusa di dunia ini, tak lepas dari berbuat salah dan dosa, baik dsengaja maupun tidak sengaja. Saya masih teringat sewaktu mendengarkan ceramah almarhum KH. Zainuddin MZ yang mengatakan, dosa ibarat debu yang menempel di kaca, kelau debu tiu dibiarkan maka akan semakin menumpuk dan berkarat, tetapi apabila ada debu yang menempel di kaca, dan setiap hari kita bersihkan, maka kaca itu akan tetap bening.
Hari ini mari kita belajar bersama, khususnya mengenai taubat. Kesalahan yang selalu kita ucap, pikiran, dan perbuat senantiasa selalu hadir dalam diri kita. Walau terkadang diri kita tidak merasa bahwa hal tersebut tidak ada hubungannya dengan dosa. Contoh sederhana kesalahan yang terkadang dilupakan oleh diri kita yaitu ketika kita berprasangka buruk pada Allah dan sesama, selain itu menceritakan kesalahan orang lain bahkan membesar-besarkan, merasa diri paling benar hingga akhirnya muncul ego pada diri yang maunya hanya menyalahkan orang lain. Untuk itu marilah kawanku, hari ini kita belajar bersama.
Nabi SAW, bersabda: “Manusia itu tempat salah dan lupa.” Sebab itu kita harus menyadari dan tahu diri, bahwa manusia khususnya kita pernah berbuat dosa, baik secara perkataan, perbuatan dan pikiran. Ingatlah dosa yang ada pada diri manusia diampuni oleh Allah SWT, apabila itu benar-benar bersungguh-sungguh melakukan taubat.
Permohonan ampunan atas segala dosa baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja dikenal dengan kata taubat, inilah cara satu-satunya untuk bisa membersihkan diri daripada dosa, tetapi dosa yang dimaksud ialah dosa selain dosa syirik.
Saya masih teringat suatu nasehat yang mengatakan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa syirik yang dilakukan oleh para hamba-Nya. Meski ia telah bertaubat kepada-Nya dengan benar-benar dan tulus (murni) dari hati (taubatan Nasuha).
Berangkat dari sini maka pengertian taubat ialah menyesali diri dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa untuk kembali keperbuatan yang terpuji (yaitu perintah Alah), dan berjanji dalam hati dengan sesungguhnya tidak akan mengulangi pada perbuatan yang telah diakuinya.
Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, mencontoh beliau dalam bertaubat. Dimana beliaulah sebagai utusan-Nya yang paling luhur budi pekertinya serta beliau senantiasa bertaubat disetiap keadaan, beliaupun minta ampun kepada Allah SWT, sehari semalam sebanyak tujuh puluh kali. Bahkan di dalam sebuah hadits lainnya dijelaskan, bahwa beliau telah melakukan taubat seharinya itu sebanyak seratus kali. Sebagaimana penegasan beliau (Nabi Muhammad SAW):
Artinya:”Demi Allah, sesungguhnya aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya setiap harinya sebanyak lebih kurang tujuh puluh kali.”
Juga sabda Nabi Muhammad SAW:
Artinya:”Hai manusia, bertaubatlah kamu semua kepada Allah karena dalam setiap harinya aku bertaubat kepada-Nya sebanyak seratus kali.”
Patut kita contoh apa yang telah beliau lakukan dalam hal bertaubat ini, dan ketahuilah, bahwa beliau adalah Nabi dan Rasul yang telah mendapat jaminan dan dimuliakan oleh Allah SWT, karena itu beliau lebih dimuliakan dimana seluruh dosanya telah diampuni Allah, baik yang telah lewat maupun yang akan datang. Sebagaimana penegasan Allah SWT, dalam surat Al Fath, ayat 2:
Artinya: “agar Allah memberikan ampunan terhadap kesalahanmu yang telah lewat dan kesalahan yang akan datang.”
Dengan demikian kita sebagai umatnya agar senantiasa setiap saat memohon ampunan-Nya. Karena kita hidup di dunia ini banyak melakukan kesalahan baik secara pikiran, perkataan dan perbuatan.
Pustaka: Ust. Khoirur Rohim. Taubat, Cara tepat membersihkan dosa.CV. Pustaka Harapan. Surabaya. 1993
Mungkin kiranya sampai disini dulu, oh ya buat kawanku apabila ada yang mau menambahkan ataupun mengurangi silahkan isi komentar dibawah ini.