Kita sering kali dibatasi oleh keadaan yang dimiliki oleh kita. Tanpa sadar hidup yang seharusnya di syukuri malah di kufuri dan lupa akan segala nikmat yang telah diberikan oleh-Nya untuk kita. Tanpa sadar pula, kita sering mengeluh dengan apa yang diterima oleh kita dan tidak menerimanya dengan hati yang terbuka, yang terucap dari bibir kita hanyalah keluhan-keluhan negatif, hingga akhirnya menjadikan diri kita sesosok manusia yang berpikir negatif serta iri melihat kebahagiaan orang lain. Tanpa sadar pula diri kita sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain serta menuturkan kalimat “Mengapa aku tidak seperti mereka”.
Dalam menanggapi persoalan hidup yang di alami oleh seseorang berbeda-beda, ada yang mampu menghadapinya dengan baik, adapula yang tidak mampu menghadapinya serta lari dari kenyataan. Semakin lari dari kenyataan hidup yang pahit, maka kepahitanlah yang selalu muncul.
Contoh sederhana ketika diri kita dihadapkan pada persoalan hidup dan tentunya ini menyangkut dengan kenyataan yang diluar perkiraan kita. Kita terkadang tidak menerima bahkan terkadang membenci pada diri kita sendiri.
Sikap seseorang dalam menaggapi hidup untuk berhasil sangatlah diperlukan untuk mengiringi perjalanan hidupnya. Namun hanya sedikit orang yang bersikap positif dan percaya pada dirinya, hal ini wajar karena seiring dengan keadaan yang ia miliki, keterbatasan yang ia miliki, akhirnya minder dari pergaulan dan enggan untuk meraih mimpi yang belum terwujud, hanya angan yang selalu melayang di benak. Kemanakah mimpi itu, apakah hanya berangan ataukah berbuat dengan mengambil sikap sempurna? Keputusan ada di tangan seseorang, tanpa paksaan dari apa dan siapapun, hanya kesadaran untuk meraih serta mencapai puncak keberhasilan. Karena siapapun tidak mau dipermainkan dan siapapun menginginkan keberhasilan hidup.
Keberhasilan berarti banyak hal yang mengagumkan dan positif. Keberhasilan berarti kesejahteraan pribadi: rumah yang bagus, liburan, perjalanan, pengalaman baru, jaminan keuangan untuk anak dan istri. Keberhasilan berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, disegani oleh rekan bisnis, dan populer di kalangan teman. Keberhasilan terutama berarti kebebasan: kebebasan dari kekhawatiran, ketakutan, frustasi, dan kegagalan. Keberhasilan berarti rasa hormat kepada diri sendiri, terus menerus mendapatkan kebahagiaan yang lebih riil dan kepuasan dari hidup ini, mampu mengerjakan lebih banyak bagi mereka yang bergantung kepada anda, dan yang kasih sayangnya begitu anda hargai.
Kita memerlukan dari setiap orang yang bercita-cita menjadi pemimpin-untuk dirinya sendiri dan perusahaannya- suatu tekad untuk menjalankan program pribadi pengembangan diri. Tak seorang pun akan memerintahkan seseorang untuk berkembang... apakah seseorang tertinggal di belakang atau bergerak maju di dalam bidangnya adalah masalah ketekunan pribadinya sendiri. Ini membutuhkan waktu, kerja dan pengorbanan. Tak seorang pun dapat melakukannya untuk kita sendiri, kecuali diri kita sendiri.
Percayalah, benar-benar percaya bahwa anda dapat berhasil,maka kita pun akan berhasil.
Coba lihat dengan cara ini. Kepercayaan adalah termostat yang mengatur apa yang kita capai di dalam hidup. Pelajari orang yang berjalan dengan kaki terseret dalam keadaan pas-pasan. Ia percaya dirinya kurang berharga sehingga ia pun hanya menerima sedikit. Ia tidak percaya dirinya dapat mengerjakan hal-hal besar, dan ia pun tidak mengerjakan hal-hal besar. Ia percaya dirinya tidak penting, maka segala yang ia kerjakan mempunyai tanda tidak penting. Sementara waktu berlalu, tidak adanya kepercayaan akan diri sendiri ini terlihat dalam cara ia berbicara, berjalan,bertindak. Jika ia tidak menyesuaikan lagi termostatnya, ia akan mengerut, tumbuh semakin kecil dan semakin kecil dalam pandangannya sendiri. Dan, karena orang lain melihat diri kita seperti apa yang kita lihat di dalam diri kita, ia tumbuh semakin kecil dalam pandangan orang-orang di sekelilingnya.
Sekarang kita lihat orang muda yang maju dengan pesat. Ia percaya dirinya sangat berharga, dan ia mendapat banyak. Ia percaya dapat menangani tugas yang besar dan sulit-dan ia melakukannya. Semua yang ia kerjakan, cara ia berhadapan dengan orang lain, karakternya, pikirannya, sudut pandangnya, semua mengatakan, “Inilah dia orang yang profesional. Ia adalah orang penting.”
Setiap orang adalah produk dari pikirannya sendiri. Percayalah akan hal-hal yang besar. Sesuaikan termostat kita. Luncurkan serangan sukses dengan kepercayaan jujur dan tulus bahwa anda dapat berhasil. Percayalah akan kebesaran dan tumbuhlah dalam kebesaran.
KEberhasilan tidak dipandang dengan sikap percaya pada diri serta semangat yang dimiliki, maka kerhasilan itu tidaklah terwujud. Sebagian besar mengatakan keberhasialn hanya untuk mereka yang berduit, keberhasilan datang bagi mereka yang beruntung? lantas dimanakan sisi keberhasialn itu untuk dilihat dan dipelajari.
Ketika kita berbicara pada mereka yang berhasil, maka mereka akan mengatakan keberhasilannya serta perjuangannya. Berbeda halnya dengan mereka yang gagal, pasti mereka selalu mengatakan kegagalannya dan tidak percaya pada kemampuannya yang seharusnya dimanfaatkan dengan baik.
Berikut ini adalah tiga pedoman untuk mendapatkan dan mengokohkan kekuatan kepercayaan:
1.Berpikir Sukses, jangan berpikir gagal. Di tempat kerja, dan di rumah, gantilah berpikir gagal dengan berpikir sukses. Sewaktu menghadapi situasi yang sulit, berpikirlah, “Saya akan menang,” bukan “Saya akan kalah.” Ketika anda bersaing dengan orang lain, berpikirlah, “Saya sama dengan yang terbaik,” bukan “Saya tidak masuk hitungan.” Jika peluang muncul, berpikirlah “Saya dapat melakukannya,” jangan pernah berpikir “Saya tidak dapat.” Biarkan pikiran utama “Saya akan berhasil” mendominasi proses berpikir anda. Berpikir sukses mengkondisikan pikiran anda untuk rencana yang menghasilkan keberhasilan. Berpikir gagal mengerjakan yang persis berlawanan. Berpikir gagal mengkondisikan pikiran memikirkan pikiran-pikiran lain yang menghasilkan kegagalan.
2.Ingatkan diri anda secara teratur bahwa anda lebih baik daripada yang anda kira. Orang-orang sukses bukanlah orang yang super. Sukses tidak mensyaratkan super intelek. Juga tidak ada yang mistis mengenai sukses. Sukses tidak didasarkan pada nasib. Orang yang sukses hanyalah orang biasa yang telah mengembangkan kepercayan kepada diri sendiri dan apa yang mereka kerjakan. Jangan pernah mengakui keraguan anda atau mengesankan kepada orang lain bahwa anda bukan orang kelas satu.
3.Besar kecilnya keberhasilan kita ditentukan oleh besar kecilnya kepercayaan kita. Pikirkanlah tujuan-tujuan yang kecil, maka harapkanlah hasil-hasil yang kecil pula. Pikirkanlah tujuan-tujuan yang besar dan dapatkan keberhasilan besar. Ingat ini pula. Gagasan besar dan rencana besar acap kali lebih mudah-yang pasti tidak lebih sulit-dibandingkan gagasan kecil dan rencana kecil.
Unsur yang paling esensial-sebenarnya satu-satunya unsur yang paling esensial-di dalam penjelajahan luar angkasa dewasa ini adalah kepercayaan bahwa ruang angkasa dapat dikuasi. Tanpa kepercayaan yang kuat dan tidak tergoyahkan bahwa manusia dapat mengadakan perjalanan ke ruang angkasa, para ilmuwan tidak akan mempunyai keberanian,minat dan antusiasme untuk maju. Kepercayaan bahwa kanker dapat didsembuhkan akhirnya akan menghasilkan obat untuk kanker.
Kepercayaan akan hasil yang besar adalah kekuatan penggerak, daya di belakang semua buku besar, drama besar, penemuan ilmiah yang besar. Kepercayaan akan keberhasilan ada di balik semua bisnis yang berhasil, perusahaan yang berhasil, dan organisasi politik yang berhasil,kepercayaan akan keberhasilan adalah satu unsur dasar yang sepenuhnya esensial pada diri orang-orang yang berhasil.
Keberhasilan yang ditentukan bukan oleh besarnya otak seseorang, melainkan oleh besarnya cara berpikir seseorang. Ini adalah gagasan yang membangkitkan minat, dan pikiran ini tertanam dalam benak saya. Semakin banyak orang yang saya ajak berbicara, semakin jelas saya menyelidiki apa sebenarnya yang ada di balik keberhasilan, semakin jelas jawabannya. Riwayat kasus demi riwayat kasus membuktikan bahwa besarnya rekening bank, besarnya rekening kebahagiaan pribadi seseorang, dan besarnya rekening kepuasan umum seseorang, ditentukan oleh besarnya cara berpikir seseorang.
Referensi:
David J. Schwartz.Berpikir dan Berjiwa Besar.Bina Aksara 2007
Sampai disini dulu postingan kali ini, kurang lebihnya saya mohon maaf, adapun yang mau menambahkan atau mengurangi, isilah komentar di bawah ini.