Tasik - Derasnya informasi di media sosial (medsos) menjadi
tantangan bagi insan pers dalam memberikan informasi valid dan akurat terhadap
khalayak. Apalagi, tidak dipungkiri beberapa informasi yang ramai di dunia maya
tersebut justru dianggap kurang berimbang atau cenderung hoaks.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota
Tasikmalaya H Asep Maman Permana MSi mengatakan Pemkot memiliki harapan besar
terhadap peran pers. Bertepatan momen Hari Pers Nasional Tahun 2019, dia
mengajak terjalinnya kemitraan, terutama berkaitan tugas pokok dan fungsi
Diskominfo dalam pelayanan informasi bagi masyarakat.
“Ekspektasi kami, terjalinnya kemitraan antara pemerintah
dengan pers dalam memberikan informasi terhadap masyarakat. Sebab, kami akui
tanpa pers program pemerintah tidak akan tersosialisasi dengan optimal,”
ujarnya saat menghadiri Talkshow Pos Ronda 99 edisi Hari Pers Nasional di
Studio Radar Tasikmalaya TV, Kamis (7/2).
Menurutnya, apabila pemerintah dan pers bersinergi
memberikan informasi berimbang, akurat dan terverifikasi, otomatis bisa menjadi
kekuatan besar bagi daerah supaya masyarakat lebih maju. Tidak tersulut
informasi yang belum tentu kebenarannya, seperti yang saat ini membanjiri media
sosial.
“Kami pun turut berperan dalam menyikapi maraknya hoaks.
Termasuk kehadiran pers sebagai kontrol sosial juga bisa memverifikasi
kebenaran suatu informasi yang beredar di masyarakat,” tuturnya.
Pimpinan Redaksi Harian Pagi Radar Tasikmalaya Usep
Saeffulloh mengungkapkan media cetak saat ini hadir menjaga kepercayaan publik,
menjadi verifikator informasi yang berseliweran di media sosial. “Media cetak
itu memverifikasi dan memvalidasi informasi yang lalu lalang di medsos,”
terangnya.
Hal senada diungkapkan Pimpinan Redaksi Harian Umum Kabar
Priangan M Romli. Menurutnya, fungsi pers dulu dan hari ini masih sama, hanya
dengan tantangan berbeda. Meski dari sisi kecepatan informasi di media sosial
terbilang pesat, media cetak tetap hadir untuk memverifikasinya.
“Pembedanya, data yang kita informasikan harus
terverifikasi. Artinya wartawan menginvestigasi langsung persoalan atau
informasi tersebut,” ucapnya.
Ketua Perkumpulan Jurnalis Tasikmalaya (PJT) Hendra Herdiana
mengatakan saat ini para jurnalis berpacu dengan informasi di media sosial.
Baik sisi kecepatan maupun akurasi informasi. “Kita sendiri di media televisi
tentu berpacu dengan media online. Ini sudah terprediksi saling kejar informasi
bagi masyarakat,” ujarnya menceritakan.
Sementara itu, Pimpinan Redaksi Radar Tasikmalaya TV Hilmi
Pramudya mengatakan informasi di media sosial yang sulit dibendung. Justru
harus diimbangi dengan informasi valid oleh media massa yang kredibel. Maka,
dari itu, perlunya media sosial justru bisa menjadi bahan untuk membagikan
informasi melalui link berita yang sudah ditayangkan media elektronik.
“Jadi informasi di medsos, bisa kita luruskan kebenarannya
lewat link berita yang kita pantulkan setelah tayang di TV. Itu juga untuk
memberi edukasi serta bewara bagi masyarakat,” pungkasnya. (igi)
Source:
Radar Tasikmalaya, Jum’at 8 Februari 2019 (3 Jumadil
Akhir 1440 H) hal:1 dan 7
Title : Pers Verifikator Informasi Medsos
Description : Tasik - Derasnya informasi di media sosial (medsos) menjadi tantangan bagi insan pers dalam memberikan informasi valid dan akurat terhadap ...