Khilafah dan Jihad kembali mencuat. Dua istilah yang sangat
ditakuti oleh Barat. Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang menerapkan
Islam secara kaffah. Sedangkan Jihad adalah instrument khilafah dalam
mengembangkan dakwah ke seluruh penjuru dunia.
Ketika khilafah terakhir di Turki dihancurkan oleh Mustafa
Kemal, muncul pernyataan dari Menteri Luar Negeri Inggris saat itu. Lord
Curzon. “Kita telah menghancurkan Turki dan Turki tidak mungkin akan kembali
bangkit. Sebab kita telah menghancurkan dua kekuatannya; yakni Islam dan
Khilafah.”
Tidak sampai di situ, Kemal membuat kebijakan yang
menghancurkan sistem Khilafah hingga ke akar-akarnya. Simbol-simbol Islam tidak
boleh digunakan di ruang publik. Bahkan ia memerintahkan agar adzan diubah
dengan Bahasa Turki. Benar-benar umat Islam saat itu dikebiri. Militer
digunakan sebagai anjing penjaganya.
Barat berharap sistem pemerintahan ini habis dan tak bangkit
lagi. Namun, upaya Mustafa Kemal ini gagal. Meski sistem Islam telah dihapuskan,
ideologi Islam ini tetap hidup ditengah kaum Muslim.
Maka, ketika kaum Muslim bercita-cita itu mengembalikan
khilafah keatas panggung negara. Barat ketakutan. Para pengusungnya dianggap
sebagai musuh oleh Barat. Ini yang terlontar dari mulut mantan Menlu Amerika
Serikat Henry Kissinger tahun 2004. “Ancaman-ancaman itu sesungguhnya tidak
datang dari teroris, sebagaimana yang kita saksikan pada 11 September. Akan
tetapi ancaman itu sesungguhnya datang dari Islam fundamentalis ekstrem yang
berusaha menghancurkan Islam moderat yang bertentangan dengan
pandangan-pandangan kelompok radikal dalam masalah Khilafah Islamiah.”
Para pemimpin Barat dan para pemikirnya memahami bahwa
Khilafah Islamiah ini lebih dari sekadar gagasan bagi kaum Muslim; Khilafah
menjadi kekuatan kunci umat Islam. Ternyata upaya mereka bertahun-tahun
memisahkan kaum Muslim dari pemahaman agamanya - termasuk khilafah dan jihad -
gagal. Kaum Muslim memiliki kesadaran untuk kembali kepada ajaran agamanya
secara kaffah di tengah kegagalan Barat dengan sistem kapitalismenya.
Maka sebelum niat kaum Muslim ini terwujud, berbagai langkah
harus ditempuh. Di Indonesia ajarannya perlu dihilangkan dari pelajaran
sekolah. Penceramah harus bersertifikat dan tak boleh bicara khilafah dan
jihad. Masjid-masjid akan diawasi agar kebijakan rezim ini berhasil. Majelis
taklim pun harus mendaftarkan diri agar mudah diawasi dan dibina.
Bahkan, ancaman pun sempat muncul dari Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnoputri. Ia mengusir mereka yang pro paham khilafah.
“Jadi untuk apa hidup di Indonesia ini. Jangan rusak negara
ini. Pergilah kalian,” kata Megawati saat menyampaikan sambutan di Gedung
Konvensi TMP Kalibata, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Walhasil, Kemalis hidup lagi di dunia. Mereka menentang
bangkitnya Islam dan berusaha mencegah setiap langkah bagi tegaknya khilafah.
Semua bahu membahu di tengah kegagalan sistem mereka sendiri.
Akankah rencana mereka berhasil? Dalam perspektif Islam,
kebenaran tidak akan bisa dikalahkan oleh kebatilan. Cahaya tak bisa dikalahkan
oleh kegelapan. Dakwah Islam akan terus mendapatkan tempat dihati umat karena
disampaikan adalah kebaikan, kebahagiaan, dan kesejahteraan.
Sumber:
Mujiyanto, Media umat edisi 256, 25 Rabiul Akhir - 2 Jumadil
Awal 1441 H/ 20 Desember 2019 - 2 Januari 2020, hal 4.
Title : Rezim Kemalis Bangkit
Description : Khilafah dan Jihad kembali mencuat. Dua istilah yang sangat ditakuti oleh Barat. Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang menera...