Tulisan merupakan produk budaya yang secara evolusioner pada suatu ketika muncul dalam kehidupan manusia. Di benua Eropa “Produksi tulisan” pada awalnya dihasilkan di biara-biara dan baru kemudian menyebar menjadi milik umum. Tidak mengeherankan bahwa di dalam lingkungan biarawan ini pula muncul usaha pertama untuk menebak dan memperkirakan adanya hubungan antara tulisan tangan seorang dengan wataknya.
Setelah tulisan menjadi bagian dari masyarakat luas, para dokter menunjukkan perhatian mereka terhadap endapan grafis ini, karena merekapun menduga adanya relasi antara gangguan-gangguan psikofisik tertentu dengan gerakan motorik pada penulis. Minat ini sudah dapat dicatat pada abad ke 17, melalui sebuah nama Camillo Baldi.
Pada abad ke-18 seorang pastor Swis, J.C.Lavater, mulai mencoba mensistematisir ciri-ciri grafis menjadi semacam primbon untuk sifat-sifat manusia. Usaha ini dilanjutkan ke Perancis dan bermuara di dalam peletakan dasar-dasar grafologi modern oleh Abbe J.H. Michon. Landasan utama yang dipakai masih intuisi dan ketajaman pengamatan, jadi tidak didukung oleh teori tertentu. Baru muridnya dengan nama J.Crepieuxjamin di abad ke-19 mengelompokkan ciri-ciri grafis menjadi gugus-gugus dengan makna tertentu, yang kemudian dikenal dengan syndrome.
Sindrom-sindrom yang dihimpun oleh yang bersangkutan tadi masih banyak bersandar pada tingkat bentukl tulisan. Konsep yang mendasarinya adalah kompleks, sehingga dicari jalan lain untuk menyederhanakannya. Adalah Roda Wieser di Jerman yang akhirnya menkonsepsikan irama dasar suatu tulisan, dan yang hingga kini masih dipakai juga.
Pengembangan konsep-konsep grafologi akhirnya beralih dari Perancis ke Jerman, dengan nama-nama R. Poppee dan Wilhelm Preyer dalam fokus perhatian. Muncul juga jurnal pertama dengan nama Deutsche Graphologische Gesellschalt, yang sebagian anggota redaksinya adalah para dokter. Oleh karena itu diterbitkan jurnal grafologi kedua dengan nama Graphologische Monatshelte. Dari kelompok ini pula kemudian tampil nama-nama seperti Ludwig Klages dan R. Pophal.
Ludwig Klages mengembalikan masalah tulisan pada proses-proses psikologis, yang menyatakan bahwa tulisan merupakan fenomena pernyataan diri seorang. Grafologi untuk pertama kali dibahas secara sistematis dan konseptual.
Aliran Psikoanalisa pada suatu ketika turut memberikan perhatian pada grafologi, dengan nama-nama seperti Robert Saudek dan Max Pulver. Simbolisme ruang dijadikan indikator yang bermakna besar untuk grafologi, yang hingga sekarang masih dipergunakan.
Seusai Perang Dunia II di Jerman Barat tampil figur Robert Heiss sebagai tokoh di bidang grafologi. Ia berakar di dalam filsafat Nicolai Hartmann, kemudian menekuni dialektika Hegel, Kiekegaard, dan Marx, yang selanjutnya mendasari pandangannya mengenai kepribadian manusia sebagai suatu proses (person als Prozess, 1949). Sebagai seorang psikolog, Robert Heiss menonjol karena psikodiagnostiknya, termasuk teknik-teknik proyeksi yang ia kembangkan melalui Farbyramidentest (1951). Jadi di samping grafologi dianggap sebagai wahana pernyataan diri, unsur psikodinamika mendapat tempat yang sangat intergratif untuk interpretasinya.
Masih dalam rangka aliran Psikoanalisa, muncul Ania Tellard, yang orientasinya adalah C.G. Jung. Olehnya disusun sindrom-sindrom grafologis sejalan dengan Einstaellungs-und Funktionstypen yang melandasi teori C.G. Jung.
Perkembangan grafologi setelah Perang Dunia II memperlihatkan studi-studi yang dikhususkan pada sindrom-sindrom kecerdasan (Max Pulver), depth psychology (Ania Teillard), kejahatan (Roda Wieser), kemauan dan motivasi (Marcel de Trey), dan neurop-psikologi (R.Pophal), dan seterusnya.
Masih terdapat perkembangan lain, yaitu yang secara spesifik ditujukan untuk membandingkan dan menilai pemalsuan tulisan. Dasar yang dipergunakan terutama bersifat perseptual dan teknis mengenai ciri-ciri grafologis, jadi tanpa memasuki wilayah interpretasi. Salah seorang pakar di bidang ini adalah Heinrich Pfanne dengan Schriftexpertise-nya.
Pustaka:
John S. Nimpoeno. Analisa Untuk Diagnosa Psikologis. Surindo Utama Training Center. Wisma Surindo Utama. Jakarta
Title : Sejarah Singkat Grafologi
Description : Tulisan merupakan produk budaya yang secara evolusioner pada suatu ketika muncul dalam kehidupan manusia....