TUGAS KULIAH GEOWISATA
NAMA: Muhammad Akhdiri L.
NIM : 111080091
KELAS : A
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2012
GEOLOGI WISATA DIENG
Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 15—20 °C di siang hari dan 10 °C di malam hari.
Dataran Tinggi Dieng memiliki panjang 14 km dan lebar 6 km cenderung arah umum T – B karena pergeseran pusat letusan dengan aktivitas termuda berada di timur. Hal ini terlapisi oleh napal tersier, batugamping, batupasir tuffan dan vulkanik. Komplek Dieng itu sendiri terdiri dari Kuarter Akhir sampai Recent kerucut vulkanik dan letusan kawah, terbentuk oleh persimpangan dua zona patahan utama yang cenderung T – B dan UB – ST. Tiga episode utama dari aktivitas gunungapi yang bisa dibedakan (dari Sukhyar, 1994).
Gerbang Dieng Plateau
Secara administrasi, Dieng merupakan wilayah Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng ("Dieng Wetan"), Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah paling terpencil di Jawa Tengah. Dataran tinggi Dieng (DTD) adalah dataran dengan aktivitas vulkanik di bawah permukaannya, seperti Yellowstone ataupun Dataran Tinggi Tengger. Sesungguhnya ia adalah kaldera
dengan gunung-gunung di sekitarnya sebagai tepinya. Terdapat banyak kawah sebagai tempat keluarnya gas, uap air dan berbagai material vulkanik lainnya.
Selain kawah, terdapat pula danau-danau vulkanik yang berisi air bercampur belerang sehingga memiliki warna khas kuning kehijauan. Secara biologi, aktivitas vulkanik di Dieng menarik karena ditemukan di air-air panas di dekat kawah beberapa spesies bakteri termofilik ("suka panas") yang dapat dipakai untuk menyingkap kehidupan awal di bumi.
Beberapa peninggalan budaya dan alam telah dijadikan sebagai obyek wisata dan dikelola bersama oleh dua kabupaten, yaitu Banjarnegara dan Wonosobo. Berikut beberapa obyek wisata di Dieng.
1.Telaga: Telaga Warna, sebuah telaga yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan lembayung, Telaga Pengilon, Telaga Merdada.
2.Kawah: Sikidang, Sileri, Sinila (meletus dan mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 dengan korban 149 jiwa), Kawah Candradimuka.
3.Kompleks candi-candi Hindu yang dibangun pada abad ke-7, antara lain: Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Sembadra, Candi Srikandi, Candi Setyaki, Gangsiran Aswatama, dan Candi Dwarawati
.
4.Gua: Gua Semar, Gua Jaran, Gua Sumur. Terletak di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon, sering digunakan sebagai tempat olah spiritual.
5.Sumur Jalatunda.
6.Dieng Volcanic Theater, teater untuk melihat film tentang kegunungapian di Dieng.
7.Museum Dieng Kailasa, menyimpan artefak dan memberikan informasi tentang alam (geologi, flora-fauna), masyarakat Dieng (keseharian, pertanian, kepercayaan, kesenian) serta warisan arkeologi dari Dieng. Memiliki teater untuk melihat film (saat ini tentang arkeologi Dieng), panggung terbuka di atas atap museum, serta restoran.
8.Mata air Sungai Serayu, sering disebut dengan Tuk Bima Lukar (Tuk = mata air).
Dieng Plateau Teater
Dieng Plateau Teater adalah sebuah pusat Interpretasi potensi alam dan budaya kawasan Dataran Tinggi Dieng.
|
Dieng Plateau Teater |
DPT (Dieng Plateau Teater) dibangun atas gagasan Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto. DPT (Dieng Plateau Teater) merupakan sarana edukasi, yang dilengkapi dengan peralatan audio visual dengan menampilkan Potensi wisata dataran tinggi dieng berupa kejadian Geologi, Seni budaya, Obyek Wisata, serta kehidupan sosial masyarakat dieng. Dokumenter yang terdapat di DPT (Dieng Plateau Teater) selain menggunakan Bahasa Indonesia juga diterjemahan kedalam Bahasa Inggris, memungkinkan touris mancanegara dapat memahami setiap kejadian yang ditayangkan dalam dokumenter DPT (Dieng Plateau Teater).
Museum Kailasa Dieng
|
Museum Kailasa Dieng |
Untuk menyimpan temuan-temuan Arkeologi dan benda-benda bersejarah, serta mengenang kekayaan budaya setempat (Keseharian, mata pencaharian, kepercayaan, kesenian, tradisi) telah di bangun pula sebuah Museum yang di beri nama Museum Dieng Kailasa. Selain itu, di museum ini juga berisi artefak dan panil keterangan tentang alam (geologi, flora dan fauna). Sampai dengan saat ini, 22 naskah Jawa kuno bercerita tentang Dieng sebagai pusat kegiatan keagamaan. Di Museum ini anda bisa melacak peradaban hindu Jawa kuno pada abad ke-7 dan 8 masehi. Nama Kailasa di ambil dari nama salah satu Gunung, tempat tinggal Dewa Syiwa. Nama ini di ambil karena kepurbakalaan Dieng di warnai oleh pemujaan Dewa Syiwa, yang dapat di ketahui dari percandian maupun prasast
Panasbumi
|
Pengolahan Panasbumi |
Dikawasan ini juga berdiri sebuah pembangkit tenaga panasbumi atau istilah asingnya Geothermal, Lapangan ini dkelola oleh PT GEODIPA dengan kapasitas yang dihasilkan kurang lebih 35 MWe. Potensi panasbumi sudah dilihat dari kenampakan manifestasi yang banyak ditemukan ditemukan dikisaran dieng contohnya adalah mata airpanas, mud flow, solfatara, tanah panas, Alterasi batuan, silika sinter dan manifestasi geothermal lainnya anda bisa menikmati ke Eksotikan area ini.
Fumarol
Telaga Warna
|
Telaga Warna |
Pada telaga warna kita akan tetap merasakan bau belerang di beberapa titik hal ini berarti adanya proses proses magmatisme yang masih aktif meskipun tidak terlihat secara kasat mata, tapi dari reaksi belerang tersebut menunjukkan aktivitas itu terus berlangsung, dan tenang saja komposisi belerang disini untuk dihirup masih dalam standar jadi masih aman.
Pustaka: