Penelitian terbaru yang dilakukan selama 30 tahun oleh ilmuwan
University of North Carolina membuahkan temuan baru. Seseorang yang bahagia
akan hidup lebih lama daripada mereka yang menyebut hidupnya tidak terlalu
bahagia.
Terlepas dari pendatapan, kesehatan, dan status pernikahan, mereka
yang menyebut dirinya tidak terlalu bahagia akan lebih cepat meninggal dunia. Para
ilmuwan tesebut mengambil sampel pada 30 ribu orang dewasa. Metodenya,
memberikan pertanyaan kepada mereka.
Pertanyaan yang diberikan adalah bagaimana Anda menjalani
hari-hari, apakah sangat bahagia, bahagia, atau tidak terlalu bahagia? Para peneliti
kemudian mengakses data kematian untuk melihat hubungan antara jawaban yang
diberikan 30 tahun lalu dan fakta yang ada sekarang.
Ternyata, seseorang yang menjawab bahagia dengan hidupnya mempunyai
usia lebih lama. Menurut dia, hal itu terkait dengan kemampuan seseorang dalam
mengelola stres. Begitu pun tentang koneksi yang kuat dengan teman-temannya.
Jurnal Social Science & Medicine dari Amerika Serikat juga
menyeebutkan, pendapatan yang lebih tinggi, lingkungan bebas kejahatan, dan
peningkatan program kesehatan masyarakat tidak selalu memengaruhi kebahagiaan
suatu kelompok masyarakat.
Jadi, mereka menganjurkan pemerintah sebaiknya tidak hanya membuat
program yang fokus dengan peningkatan ekonomi. Tapi juga mempercantik tata
kota, program pengelolaan stres, memperkuat ikatan komunitas, pertemanan,
hingga pasangan. (DailyMail/ina/c23/jan)
Sumber: Harian
Jawa Pos Jum’at 16 Oktober 2015 Hal 16
Title : Bahagia, Resep Umur Panjang
Description : Penelitian terbaru yang dilakukan selama 30 tahun oleh ilmuwan University of North Carolina membuahkan temuan baru. Seseorang yang bahagia ...