“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al 'Ankabuut:45)
ﺍﺗْﻞُ ﻣَﺎ ﺃُﻭﺣِﻲَ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻭَﺃَﻗِﻢِ ﺍﻟﺼَّﻼﺓَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺼَّﻼﺓَ ﺗَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮُ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﺗَﺼْﻨَﻌُﻮﻥَ ( ٤٥
Dari Abu Hurairah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺃَﻭَّﻝَ ﻣَﺎ ﻳُﺤَﺎﺳَﺐُ ﺑِﻪِ ﺍﻟﻌَﺒْﺪُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻣِﻦْ ﻋَﻤَﻠِﻪِ ﺻَﻠَﺎﺗُﻪُ ﻓَﺈِﻥْ ﺻَﻠَﺤَﺖْ ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﻓْﻠَﺢَ ﻭَﺃَﻧْﺠَﺢَ ﻭَﺇِﻥْ ﻓَﺴَﺪَﺕْ ﻓَﻘَﺪْ ﺧَﺎﺏَ ﻭَﺧَﺴَﺮَ ﻓَﺈِﻥِ ﺍﻧْﺘَﻘَﺺَ ﻣِﻦْ ﻓَﺮِﻳْﻀَﺘِﻪِ ﺷَﻲْﺀٌ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺮَّﺏُّ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ : ﺍﻧَﻈَﺮُﻭْﺍ ﻫَﻞْ ﻟِﻌَﺒْﺪِﻱ ﻣِﻦْ ﺗَﻄَﻮُّﻉٍ ؟ ﻓَﻴُﻜْﻤَﻞُ ﺑِﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺍﻧْﺘَﻘَﺺَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻔَﺮِﻳْﻀَﺔِ ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺳَﺎﺋِﺮُ ﻋَﻤَﻠِﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺫَﻟِﻚَ ” . ﻭَﻓِﻲ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔٍ : ” ﺛُﻢَّ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓُ ﻣِﺜْﻞُ ﺫَﻟِﻚَ ﺛُﻢَّ ﺗُﺆْﺧَﺬُ ﺍﻷَﻋْﻤَﺎﻝُ ﺣَﺴَﺐَ ﺫَﻟِﻚَ
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”
Bilamana shalat seseorang itu baik maka baik pula amalnya, dan bilamana shalat seseorang itu buruk maka buruk pula amalnya.” (HR. Ath-Thabarani)
Sesungguhnya pertama kali yang dihisab (ditanya dan diminta pertanggungjawaban) dari segenap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya.” (HR. Tirmidzi)